Ada beberapa macam terapi yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan pasien enuresis, antara lain : Pertama adalah terapi perilaku (behavioral therapy) merupakan salah satu terapi yang disarankan untuk pasien enuresis. Pada terapi ini, anak dibiasakan untuk buang air kecil lebih sering dan terjadwal serta membiasakan anak untuk buang air besar setelah sarapan pagi. Hal ini tentu memerlukan motivasi terus-menerus dan dievaluasi setiap 6 bulan. Anak juga dapat diajarkan untuk belajar merelaksasi kandung kemih dan dasar pelvisnya.
Berikut ini adalah cara terapi perilaku yang dapat dilakukan :
· Lepaskan celana dalam dan kondisikan anak untuk buang air kecil di toilet setiap pagi hari.
· Dorong anak untuk tidak menahan kencing.
· Kerjasama dengan pihak sekolah untuk menyediakan toilet yang nyaman digunakan oleh anak.
· Dorong anak untuk buang air besar setiap hari, terutama setelah makan pagi dan sebelum berangkat sekolah.
· Dorong anak makan makanan yang melunakkan tinja dan mencegah makanan yang mengeraskan tinja.
· Dorong anak untuk buang air kecil minimal sekali per 2 jam, minimal beberapa kali selama hari sekolah, dan cukup sering untuk mencegah urgensi dan inkontinensia.
· Biarkan anak minum air sebebasnya selama pagi dan awal siang hari, minimal total 30 mL per kg berat badan.
· Minimalisir asupan air dan minuman setelah makan malam kecuali anak ikut aktifitas sosial atau olahraga di malam hari.
· Dorong anak mengimbangkan aktifitas fisik dan mengurangi duduk lama di depan televisi atau komputer.
· Buat anak berada dalam posisi duduk/jongkok yang optimal di toilet untuk merelaksasikan otot dasar panggul dan mempermudah pengosongan usus (duduk di tengah toilet dengan tumit rata di lantai atau di pijakan kaki).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar