BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu tes psikologi, pada dasarnya terdapat dua macam jenis tes. Kedua tes tersebut yaitu tes mengungkap aspek kognitif dan aspek kepribadian. Tes kepribadian itu sendiri dibagi menjadi dua bagian, tes proyektif dan objektif. Dalam tes-tes kepribadian dengan pendekatan proyektif, individu memberikan respon pada stimulus yang tidak terstruktur dan ambigu, sehingga diharapkan dengan menggunakan tes proyektif, individu secara tidak sadar akan mengungkapkan, menggambarkan struktur atau sikap, karakteristik kepribadian, motivasi, dan keyakinannya. Respon yang diberikan subjek dapat memberikan gambaran area konflik, termasuk juga kelebihan dan kekurangan dari kepribadian subjek. Hal ini berbeda dengan tes objektif yang memuat beberapa pertanyaan berstruktur dan dianalisis menurut standar universal. Tes proyektif pada umumnya sangat bergantung pada penilaian klinis, karena kurangnya reliabilitas dan validitas dan banyak yang tidak memiliki kriteria standar hasil yang dapat dibandingkan. Meskipun kurangnya bukti ilmiah dan banyak yang tidak memiliki kriteria standar hasil yang dapat dibandingkan untuk mendukung tes ini, tetapi tes ini masih sering digunakan, terutama ahli psikoanalitik, yang memiliki pandangan bahwa manusia mempunyai sikap sadar, tidak sadar dan motivasi yang berada di luar atau disembunyikan dari kesadaran. Dalam makalah kali ini, penulis akan membahas tes proyektif khususnya pada SSCT atau Saks Sentence Completion Test dan FSCT atau Forer Sentence Completion Test.
1.2 Batasan Masalah
Dalam penulisan ini, penulis membatasi tulisannya mengenai penjelasan tentang SSCT (Saks Sentence Completion Test) dan FSCT (Forer Sentence Completion Test)
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah untuk memperdalam pemahaman mengenai SSCT dan FSCT (Forer Sentence Completion Test)
1.4 Metode Penelitian
Metode Penulisan yang diterapkan adalah dengan menggunakan bahan dari pustaka dan beberapa sumber yang dapat diambil melalui buku dan juga internet.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk sistematika penulisan ini, penulis membagi menjadi 3 (tiga) bagian. Penulisan akan dibahas secara bab demi bab, dan antara bab satu dengan lainya saling terkait sehingga berfokus pada tujuan dari penulisan ini.
BAB I : PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang penulisan, batasan masalah, tujauan penulisan, metode penulisan serta sistematika penulisan.
BAB II : PEMBAHASAN
Menguraikan tentang……..
BAB III : PENUTUP
Menguraikan kesimpulan yang didapat setelah menyelesaikan makalah yang telah dibuat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Tes Proyeksi
menurut Sadli (dalam koenjaraningrat, 1994; 220-221) proyeksi adalah istilah yang sering digunakan dalam psikologi klinis maupun psikologi sosial. Secara historis istilah projection berasal dari aliran psikoanalisa dan untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Sigmund freud pada tahun 1894 dalam karangannya yang berjudul The Anxiety neurosis. Di situ dikatakan:
“the psycho develops the neurosis when it feels it selfuniqual to the task of mastering (sexual) excitation arising endogenously. That is to say, it acts as if it had projectedthis excitation into the outer world.”
Jiwa seseorang akan menghasilkan suatu kecemasan neurotis ketika situasinya tidak sama dengan rangsangan seksual yang muncul dari dalam. Dapat dikatakan bahwa jiwa akan bertindak jika telah ada proyeksi dari rangsang-rangsang itu kedunia luar. Selanjutnya pada tahun 1896 dalam bukunya On the Defense Neuropsychoses, freud mengatakan bahwa proyeksi adalah proses dimana seseorang menganggap bahwa dorngan-dorongan, perasaan-perasaan dan sentiment-sentimen diri sendiri disebabkan karena orang lain atau karena keadaan dunia luar. Dalam pengertian ini, maka proyeksi adalah suatu defensive yang memungkinkan orang yang bersangkutan untuk tidak sadar akan gejala-gejala yang kurang diingini. Berdasarkan konsep ini, Heal, Bronner dan bowers memberikan definisi proyeksi sebagai berikut:
…..a defensive process under the sway of the pleasure principle whereby the ego thrustsforth on the external world unconsciousness wishes and ideas which, if allowed to penetrate into consciousness, would be paintful to the ego.”
Suatu proses pertahanan dibawah kendali dari prinsip kenikmatan dengan cara ego mendorong seterusnya ke dunia luar keinginan-keinginan dan ide-ide tidak sadar, yang dibiarkan masuk kealam kesadaran justru akan menyiksa ego. Selanjutnya dikatakan oleh sadli (dalam koentjaraningrat 1994;221) bahwa diantara berbagai bentuk proses defensive (seperti represi, regresi reaksi formasi dan lain-lain), proyeksi dianggap sebagai salah satu proses defensive yang utama, sementara para ahli lain beranggapan bahwa proyeksi justru merupakan kosep psikoanalisa yang dianggap kurang mendapat perhatian.
2.2 Pengertian SSCT ( Saks Sentence Completion Test )
SSCT (Saks Sentence Completion Test) adalah suatu teknik proyeksi yang digunakan untuk mengungkap dinamika kepribadian, yang dapat menampakkan diri individu dalam hubungan interpersonal dan dalam interpretasi terhadap lingkungan. Tes ini dibuat oleh Joseph M. Sacks, Sidney Levy dan beberapa psikolog lainnya dari New York Veterans Administration Mental Hygiene Service. Tes ini berbentuk kalimat-kalimat tidak sempurna yang harus dilengkapi oleh testee sehingga menjadi kalimat yang utuh (teknik proyektif: Completion task). Kalimat-kalimat tidak sempurna (incomplete sentences) dapat merangsang seseorang untuk memproyeksikan keadaan atau isi psikisnya sesuai dengan rangsang yang terdapat atau berkaitan dengan isi kalimat tersebut (aufferderungs character). Tes ini biasanya digunakan untuk orang dewasa dan bertujuan untuk mengetahui individu adjustment & struktur kepribadian. Isi kalimat-kalimat tersebut berkaitan dengan area-area masalah kepribadian yang meliputi sikap individu terhadap 4 area individual adjustment; penyesuaian dalam bidang:
1. Keluarga (serangkaian sikap terhadap ibu, ayah dan unit keluarga)
2. Seks (sikap terhadap wanita dan hubungan antar lawan jenis atau heteroseksual)
3. Hubungan antara manusia (sikap terhadap teman & kenalan, atasan atau bawahan, dan sejawat di sekolah, kantor atau di tempat kuliah)
4. Konsep diri (ketakutan, perasaan bersalah, sikap seseorang terhadap kemampuannya, terhadap masa lalu, masa depan, cita-cita/tujuan hidup).
· Asesmen kepribadian melalui proyeksi sikap individu terhadap masalah tersebut akan diperoleh:
1. Gambaran sikap individu terhadap hal-hal yang penting yang berkaitan dengan adjustment dirinya (hubungan masing-masing daerah sikap).
2. Gambaran keadaan psikis dalm dirinya atau kepribadiannya (kemampuan berfikir terhadap realita, keadaan emosi, cara menyelesaikan konflik, dll)
3. Gambaran konflik atau masalah-masalah yang dialami menyangkut penyesuaian diri (individual Adjustment).
4. Dalam kaca mata klinis dapat menampakkan suatu gangguan sehingga tes ini bermanfaat untuk terapi.
5. SSCT dapat digunakan sebagai bahan awal untuk suatu wawancara eksploratif lebih dalam, karena jika waktunya cukup kita bisa menanyakan per item
6. Konstruksi tes ini terdiri dari 60 item
2.3 Administrasi SSCT
1. Dapat dilakukan secara individu atau kelompok
2. Biasanya berlangsung antara 20-40 menit tapi untuk klinis normal 1 jam juga kasikal biasanya 1 jam.
3. Jawaban dari item harus merupakan jawaban yang spontan
4. Jika ada item yang tidak dijawab atau dianggap sukar, maka lompati saja namun jangan lupa untuk memberi tanda.
5. Semua respon tidak ada yang salah
6. Dapat dilakukan inquiry terutama untuk respon yang interpretable.
7. Kadang-kadang testee menggunakan tes SSCT sebagai ventilasi untuk katarsis yaitu mengungkapkan hal-hal yang sukar diungkap secara oral.
2.4 Daerah sikap dan itemnya
1. Keluarga:
a. Sikap terhadap ibu, terdapat pada nomor:
14. Ibuku
29. Ibuku dan saya
44. Saya kira kebanyakan ibu-ibu
59. Saya suka pada ibuku tetapi
b. Sikap terhadap ayah terdapat pada nomor:
1. Saya rasa ayahku jarang
16. Andaikata saya ayahku
31. Saya berharap ayahku
46. Saya merasa bahwa ayahku adalah
c. Sikap terhadap unit keluarga terdapat pada nomor:
12. Kebanyakan keluarga yang saya kenal adalah
27. Keluargaku memperlakukan saya
42. Dibandingkan dengan kebanyakan keluarga, keluargaku
57. Sewaktu kanak-kanak, keluargaku
2. Seks:
a. Sikap terhadap wanita terdapat pada nomor:
10. Gagasanku yang sempurna
25. Saya kira kebanyakan gadis-gadis
40. Saya percaya kebanyakan wanita
55. Yang paling sedikit aku sukai tentang wanita
b. Sikap terhadap heteroseks terdapat pada nomor:
11. Bila kulihat seorang laki-laki dan wanita bersama-sama
26. Perasaanku mengenal kehidupan berteman dengan lain jenis
41. Bila saya berpacaran
56. Kehidupan seksku
3. Hubungan antar pribadi:
a. Sikap terhadap teman dan kenalan terdapat pada nomor:
8. Saya rasa teman yang sejati
23. Saya tidak menyukai orang
38. Orang yang paling saya sukai
53. Bila saya sedang tidak ada, teman-temanku
b. Sikap terhadap atasan terdapat pada nomor:
6. Guru-guru saya
21. Disekolah guru-guruku
36. Bila saya melihat kepala sekolah datang
51. Orang-orang yang saya pandang diatasku
c. Sikap yang harus diawasi atau bawahan terdapat pada nomor:
4. Bila saya bertugas
19. Bila orang bekerja untukku
34. Orang-orang yang bekerja untukku
48. Dalam memberi perintah kepada orang lain
d. Sikap terhadap teman sejawat terdapat pada nomor:
13. Dalam pekerjaan, saya baik sekali dengan
28. Mereka yang bekerja denganku
43. Saya senang bekerja dengan orang yang
58. Orang-orang yang bekerja dengan saya biasanya
4. Kondisi diri:
a. Sikap terhadap perasaan ketakutan terdapat pada nomor:
7. Saya tahu kalau aneh saya tidak berani
22. Kebanyakan teman-temanku tidak tahu bahwa saya takut terhadap
37. Saya ingin menghilangkan takut kepada
52. Ketakutanku kadang-kadang memaksaku untuk
b. Sikap terhadap perasaan bersalah terdapat pada nomor:
15. Saya akan lakukan apapun untuk melupakan
30. Kesalahanku yang terbesar adalah
45. Sewaktu saya muda
60. Yang paling jelek pernah saya lakukan
c. Sikap terhadap kemampuan diri sendiri terdapat pada nomor:
2. Biar nasib sedang menimpa diriku
17. Saya percaya bahwa saya mampu untuk
32. Kelemahanku yang terbesar adalah
47. Bila nasib baik menghindariku
d. Sikap terhadap masa lalu terdapat pada nomor:
9. Sewaktu saya kecil
24. Sebelum masuk sekolah saya
39. Andaikata saya kembali muda
54. Kenangan masa kanak-kanakku yang paling jelas
e. Sikap terhadap masa depan terdapat pada nomor:
5. Bagiku masa depan Nampak
20. Saya berharap untuk
35. Suatu hari saya
50. Bila saya lebih tua
f. Sikap terhadap cita-cita (tujuan hidup) terdapat pada nomor:
3. Saya selalu ingin untuk
18. Saya akan berbahagia benar bila
33. Rahasia cita hidupku
49. Apa yang saya inginkan sekali dari kehidupan
2.5 Interpretasi skor
Untuk mengetahui derajat permasalahan, digunakan penilaian kuantitatif (judgement):
2: sangat terganggu (membutuhkan pertolongan untuk mengolah konflik)
1: agak terganggu (masih dapat menyelesaikan konflik tanpa bantuan luar)
0: tidak ada tanda-tanda gangguan dalam daerah sikap tersebut.
X: tidak diketahui atau kurang cukup bukti adanya gangguan dalam daerah sikap tersebut.
Contoh untuk Iterpretasi Skor SSCT:
1. Sikap terhadap Ibu.
a) dengan skor 2
14. Ibuku adalah wanita yang cerewet
29. Ibuku dan saya sungguh berbeda dari yang lainnya
44. Saya kira kebanyakan ibu-ibu terlalu menuntut terhadap anaknya
59. Saya suka pada ibuku tetapi saya tidak suka dengan ibuku
Kesimpulan interpretasi:
b) Dengan skor 1
14. Ibuku adalah wanita hemat
29. Ibuku dan saya adalah teman yang baik dengan opini yang berbeda
44. Saya pikir kebanyakan ibu-ibu membiarkan cinta mereka menghancurkan
mereka
59. Saya suka pada ibuku tetapi (tidak merespon)
Kesimpulan interpretasi: melihat kesalahan ibunya tapi masih dapat
menerimanya dan mentoleransi perbedaan-perbedaan mereka.
c) dengan skor 0
14. Ibuku adalah wanita yang sangat hebat
29. Ibuku dan saya adalah sahabat yang baik
44. Saya pikir kebanyakan ibu-ibu baik
59. Saya suka pada ibuku tetapi…
Kesimpulan interpretasi: ekspresi positifnya hanya terhadap ibunya.
d) dengan skor x
14. Ibuku adalah wanita yang sangat hebat
29. Ibuku dan saya adalah (tidak merespon)
44. Saya pikir kebanyakan ibu-ibu (tidak merespon)
59. Saya suka pada ibuku tetapi…
Kesimpulan interpretasi: tidak diketahui atau kurang cukup bukti adanya
gangguan dalam daerah sikap tersebut.
2. Sikap terhadap ayah
a) Dengan skor 2
1. Saya rasa ayahku jarang bekerja
16. Andaikata saya ayahku maka saya akan lebih baik dari dia
31. Saya berharap ayahku mati
46. Saya merasa bahwa ayahku adalah orang tua yang tidak baik
Kesimpulan Interpretasi: permusuhan yang besar dan dengan jelas dia
menginginkan bapaknya mati
b) Dengan skor 1
1. Saya rasa ayahku jarang bersama saya, tidak seperti anak dan bapak yang
lain
16. Andaikata saya ayahku maka saya akn mendengarkan sesuatu
31. Saya berharap ayahku (tidak menjawab)
46. Saya merasa bahwa ayahku adalah orang tua yang tidak baik
Kesimpulan Interpretasi:
c) Dengan skor 0
1. Saya rasa ayahku jarang kekurangan humor,
16. Andaikata saya ayahku maka saya akan mengambil liburan
31. Saya berhapar ayahku akan tetap seperti ini
46. Saya merasa bahwa ayahku adalah orang tua yang baik
Kesimpulan Interpretasi: puas terhadap pribadi ayahnya.
d) Dengan skor x
1. Saya rasa ayahku jarang (tidak dijawab),
16. Andaikata saya ayahku maka saya akn mengambil cuti
31 Saya berharap ayahku (tidak dijawab)
46. Saya merasa bahwa (tidak dijawab)
Kesimpulan Interpretasi: tidak diketahui atau kurang cukup bukti adanya
gangguan dalam daerah sikap tersebut.
2.6 FSCT (Forer Sentence Completion Test)
Dibuat oleh Bertram R.Forer , bisa digunakan untuk anak-anak, remaja atau dewasa. Tujuan & asumsi dasar sama dengan SSCT (Saks Sentemce Completion Test) yaitu untuk mengetahui individu adjustment & struktur kepribadian. Struktur uji kalimat penyelesaian ini melibatkan kedua kekhasan item kalimat dan sistem evaluasi yang digunakan untuk menilai kualitas tanggapan. FSCT (Forer Sentence Completion Test) dikembangkan untuk mengidentifikasi individu sikap dan pandangan tentang diri mereka sendiri, orang lain, dan dunia.
Tes ini terdiri dari 100 item yang dikelompokan berdasarkan isinya, yaitu :
1. Sikap terhadap karakteristik interpersonal figures (ayah, ibu, laki-laki, perempuan, kelompok, tokoh otoritas)
2. Keinginan-keinginan
3. Sebab-sebab dari perasaan atau tindakan seseorang
4. Reaksi-reaksi terhadap keadaan luar
Untuk menentukan Skor terhadap tes ini, Forer telah mengembangkan Daftar Periksa dan Formulir Evaluasi Klinis baik untuk remaja dan dewasa. Bentuk ini memberikan skema evaluasi yang terstruktur bahwa pemeriksa dapat menggunakan grup untuk setiap item ke dalam salah satu dari empat kategori: Interpersonal Gambar, Wishes, Penyebab Sendiri (perasaan dan perilaku), dan Reaksi (kepada orang lain). Setiap item dinilai sesuai dengan "sikap terhadap" dan "karakteristik" dalam dua kategori pertama dan "sikap terhadap" dalam dua kategori terakhir. Forer telah mencoba untuk mendefinisikan istilah-istilah tesnya secara operasional dalam pedoman klinis, secara spesifik dan implikasi tentang struktur dan organisasi dari kepribadian seseorang. Sedangkan untuk standarisasi tes ini, reliabilitas dan validitas masih kurang karena masih menggunakan sistem manual yang tidak berisi informasi tentang reliabilitas dan validitasnya. Untuk penggunaan norma-normanya pun sangat minim. Oleh karena keterbatasan tersebut, penggunaan FSCT (Forer Sentence Completion Test) dianjurkan sebagai tambahan untuk tes psikologis dalam penelitian klinis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Tes SSCT dan FSCT tidak se-obyektif dan seakurat tes kognitif
2. Tidak terstrukturnya rangsang memberi kesulitan dalam membuat penilaian
3. Untuk standarisasi tes SSCT dan FSCT kurang memenuhi atau sangat minim sehingga dapat mempengaruhi validitas, reliabilitas dan norma-norma yang ada
SACKS SENTENCE COMPLETION TEST (SSCT)
ITEM TEST
Waktu mulai :
Waktu selesai :
Nama :
Tanggal :
Petunjuk : Di bawah ini ada enam puluh kalimat yang belum lengkap. Bacalah masing-
masing dan selesaikanlah dengan mengisikan apa yang pertama-tama muncul dalam pikiranmu. Bekerjalah secepat-cepatnya. Bila ada yang tidak dapat kamu kerjakan lingkarilah nomornya dan kembalilah mengerjakan kemudian.
1. Saya rasa ayahku jarang...
2. Biar nasib sedang menimpa diriku ...........
3. Saya selalu ingin untuk...
4. Bila saya bertugas.........
5. Bagiku masa depan Nampak.........
6. Guru-guru saya....
7. Saya tahu kalau aneh saya tidak berani..
8. Saya rasa teman yang sejati...
9. Sewaktu saya kecil....
10. Gagasanku yang sempurna.......
11. Bila kulihat seorang laki-laki dan wanita bersama-sama
12. Dibandingkan dengan kebanyakan keluarga, keluargaku.....
13. Dalam pekerjaan, saya baik sekali dengan
14. Ibuku..
15. Saya akan lakukan apapun untuk melupakan.....
16. Andaikata saya ayahku
17. Saya percaya bahwa saya mampu untuk...
18. Saya akan berbahagia benar bila......
19. Bila orang bekerja untukku...........
20. Saya berharap untuk
21. Disekolah guru-guruku.
22. Kebanyakan teman-temanku tidak tahu bahwa saya takut terhadap.........
23. Saya tidak menyukai orang...........
24. Sebelum masuk sekolah saya....
25. Saya kira kebanyakan gadis-gadis...
26. Perasaanku mengenal kehidupan berteman dengan lain jenis....
27. Keluargaku memperlakukan saya.
28. Mereka yang bekerja denganku.......
29. Ibuku dan saya....
30. Kesalahanku yang terbesar adalah...........
31. Saya berharap ayahku
32. Kelemahanku yang terbesar adalah...........
33. Rahasia cita hidupku...........
34. Orang-orang yang bekerja untukku...........
35. Suatu hari saya....
36. Bila saya melihat kepala sekolah dating..
37. Saya ingin menghilangkan takut kepada
38. Orang yang paling saya sukai...
39. Andaikata saya kembali muda...
40. Saya percaya kebanyakan wanita.
41. Bila saya berpacaran....
42. Kebanyakan keluarga yang saya kenal adalah.
43. Saya senang bekerja dengan orang yang....
44. Saya kira kebanyakan ibu-ibu
45. Sewaktu saya muda...
46. Saya merasa bahwa ayahku adalah.
47. Bila nasib baik menghindariku
48. Dalam memberi perintah kepada orang lain......
49. Apa yang saya inginkan sekali dari kehidupan.......
50. Bila saya lebih tua......
51. Orang-orang yang saya pandang diatasku.........
52. Ketakutanku kadang-kadang memaksaku untuk...
53. Bila saya sedang tidak ada, teman-temanku.........
54. Kenangan masa kanak-kanakku yang paling jelas....
55. Yang paling sedikit aku sukai tentang wanita.
56. Kehidupan seksku
57. Sewaktu kanak-kanak, keluargaku.....
58. Orang-orang yang bekerja dengan saya biasanya.........
59. Saya suka pada ibuku tetapi...
Cukup membantu dalam pembuatan tugas kul saya...thanx...jangan lupa berkunjung ke blogku ya...pinkyplb.blogspot.com
BalasHapus