Jumat, 04 Juni 2010

Cara mengatasinya Enuresis


Pada penderita anak-anak, terapi lebih ditujukan kepada orang tuanya. Hal pertama yang harus dilakukan orangtua adalah memeriksakan kondisi fisik anak kepada dokter untuk mengetahui apakah ada kelainan organik yang membutuhkan perawatan medis bagi fisik anak. Jika dari aspek fisik tidak terdapat kelainan organis, maka mulailah perhatian ditujukan pada aspek psikologis anak. Boleh juga dicoba dengan membatasi minum setelah makan malam. Membiasakan anak kencing hingga tuntas menjelang tidur atau bila perlu, pada jam si anak biasanya ngompol, bangunkan dia untuk kencing. ”Berikanlah pujian atau hadiah yang bisa merangsang semangatnya bila perlu. Tentu bila upaya tersebut tidak berhasil, kita bisa berkonsultasi dengan seorang psikolog,”.

Sedangkan pengobatan pada usia lebih dewasa, tuturnya, pengobatan lebih ditujukan pada penderita untuk optimalisasi fungsi-fungsi kepribadian. Misalnya berusaha menghilangkan sifat manja dan malas.

”Sebagian besar masalah enuresis dapat sembuh dengan sendirinya. Penyakit tersebut bukan merupakan kesalahan anak atau orang tua. Keberhasilan dalam mengatasi masalah mengompol ini sangat tergantung pada kemauaan yang kuat dan dukungan keluarga yang bersifat positif,”.

Berikut ini beberapa tips Prof. Dr. Taralan Tambunan, SpA(K) untuk mengatasi enuresis, antara lain:

1. Pastikan anak didiagnosis enuresis nocturnal

2. Motivasi si anak untuk mengikuti terapi

3. Konsisten pada terapi karena memakan waktu cukup panjang, kepatuhan, dan kontrol teratur

4. Sesuaikan metode dengan kondisi anak. Alternatif pertama disarankan metode alarm atau obat.

5. Beberapa kombinasi terapi dapat dilakukan bila satu terapi tidak memadai

6. Bila terapi kurang berhasil dan anak mulai putus asa, beri waktu sekitar 3-6 bulan sebelum memulai lagi.

7. Bila belum berhasil juga, lakukan pemeriksaan saluran kemih lebih lanjut

8. Jangan menyerah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar