Senin, 28 Desember 2009

BULLYING

Bullying adalah suatu proses penggunaan kekuasaan atau kekuatan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang, sehingga korban merasa tertekan, trauma dan tidak berdaya. Menurut siaran pers yang diterima detik.com dari aktivis yayasan Semai Jiwa Amni (Sejiwa), bullying terbagi menjadi 3 jenis:

1. Bullying melalui fisik, seperti memukul, menampar, memalak, atau meminta dengan paksa apa yang bukan miliknya.

2. Bullying melalui verbal, seperti memaki, menggosip, mengejek.

3. Bullying melalui psikologis, seperti mengintimidasi, mengecilkan, mengabaikan, dan mendiskriminasikan.

Pada dasarnya disadari atau tidak tindakan bullying terjadi setiap hari disekeliling kita, seperti halnya disekolah. Dari awal masuk sekolah, yang sering dikenal orientasi siswa atau pengenalan sekolah seperti MOS atau OSPEK yang sebenarnya kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada sisiwa-siswi baru. Namun pada prakteknya ada beberapa kegiatan yang menyimpang, mereka (para senior) memang mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa- siswi yang baru, tapi dibalik semua itu pasti ada saja tindakan-tindakan yang berbau bullying.

Setiap orang pasti pernah menjadi korban atau pelaku bullying. Dalam satu hari saja, pasti terjadi satu atau bahkan lebih tindakan bullying disekolah seperti pemerasan, ancaman, dan yang paling sering terjadi adalah tindakan mengejek. Saya sendiri pernah menjadi saksi dari kekejaman tindakan bullying, ketika saya kelas 1 SMA saya punya seorang teman yang menjadi korban bullying. Setiap ia masuk sekolah, ia selalu mendapat berbagai macam ejekan dari teman- temannya, hal tersebut membuat ia menjadi malas untuk masuk sekolah sehingga ia tidak naik kelas.

Biasanya orang-orang yang menjadi pelaku bullying disebabkan karena ia adalah seorang yang broken home, kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya dirumah karena kesibukan dari orang tuanya sehingga tidak terjalin komunikasi yang baik antara anak dan orang tua lalu ia melampiaskan hal tersebut dengan cara mengintimidasi seseorang untuk mendapatkan perhatian dari orang lain. Mungkin saja masih adanya “Senioritas” dikalangan pelajar sehingga hal ini terjadi secara turun-temurun. Dampaknya terhadap anak tersebut adalah ia menjadi terbiasa untuk melakukan tindakan criminal. Sedangkan dampak bagi korban bulluying adalah ia akan menjadi seseorang yang tidak percaya diri, minder, depresi, dan merasa tidak dihargai.

Kasus bullying tidak hanya terjadi dilingkungan pendidikan, namun bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, bahkan ditempat umum pun kita bisa melihat praktek-praktek bullying seperti pelecehan seksual yang biasanya terjadi pada wanita. Tidaklah mudah untuk mengatasi fenomena bullying karena membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, mulai dari orang tua, guru, masyarakat, dan pemerintah. Cara termudah yang bisa dilakukan adalah dengan menjalin komunikasi yang baik sehingga seorang anak tidaklah merasa sendiri didalam menjalani kehidupannya. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar